Ensiklopedia ilmu yang menyatukan berbagai disiplin ilmu untuk dunia yang lebih baik.
 

Kontrol Digital dalam Pelayanan Robot Dokter

Perkembangan teknologi akan memberikan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang semakin canggih juga membantu dalam pelayanan kesehatan.

Ada perkembangan robot yang bisa digunakan untuk membantu merawat orang sakit. Robot itu diprogram dan dikontrol untuk menjadi dokter dengan kemampuan operasi. Kemenkes mulai melakukan program bedah robotik jarak jauh di dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta seperti yang dituliskan oleh Zintan Prihatini (2022).

Kemunculan dokter robot untuk operasi penyakit tentunya menjadi inovasi yang baik di bidang kesehatan. Bidang kesehatan di Indonesia masih memiliki permasalahan berkaitan dengan pemerataan jumlah dokter di seluruh wilayah Indonesia.

Laksono Trisnantoro (2022) menyebutkan bahwa ada berbagai cara untuk meratakan pelayanan kesehatan. Dalam perkembanganya, penggunaan robotic telesurgery ini adalah salah satu cara yang Kementerian Kesehatan coba lakukan. Robotic telesurgery merupakan robot yang dikendalikan dengan kontrol jarak jauh dan fungsinya untuk melakukan operasi bedah.

Perkembangan robot dokter untuk operasi bedah menjadi respon atas permasalahan kesehatan yang dihadapi. Kinerja pembedahan pasien yang dilakukan melalui robot dokter akan dikendalikan dengan kontrol digital oleh operator. Sehingga seperti mengendalikan remote control dari posisi jarak jauh. Robot dokter memiliki alat yang nantinya akan melakukan perintah yang sesuai dengan kontrol digital dari dokter yang membedah. Jadi setiap gerakan tangan pengendali robot dokter akan diterjemahkan menjadi perlakuan robot dokter di tubuh pasiennya.

Laksono Trisnantoro (2022), menyebutkan bahwa layanan operasi pembedahan jarak jauh dengan robot dokter dapat dilakukan meskipun lokasi orang yang mengoperasikan berada berjauhan dengan lokasi pasien. Menariknya, itu menjadi perkembangan teknologi karena pelayanan kesehatan dapat dikerjakan meski berbeda ruangan di dalam rumah sakit yang sama, di lokasi rumah sakit yang berbeda, bahkan berbeda pulau, negara, dan benua. Pemerataan pelayanan kesehatan menjadi tujuan utama dalam kontrol digital dari robot dokter.

Lalu, bagaimana berkaitan dengan kinerja dan akurasi pelayanan dari dokter robot yang dikendalikan dengan kontrol digital. Reno Budiman (2022) menyebutkan bahwa pelayanan robot dokter dapat lebih baik dari dokter manusia secara teknis. Hal itu karena robotnya itu tidak bergerak sendiri tetap harus ada kontrol digital sebagai operator yang mengendalikannya dan itu harus seorang dokter spesialis bedah. Robot dokter ini memiliki gerakan yang lebih akurat dan lebih presisi sehingga pembedahan dilakukan dengan risiko luka sekecil mungkin.

Ketika dokter manusia mengalami faktor human error karena faktor manusiawi seperti usia dari dokter, robot dokter dapat memiliki tingkat akurasi yang bisa dikalibrasi secara berkala. Ini menjadi salah satu keunggulan dalam penggunaan dokter robot untuk operasi dengan pengendalian kontrol digital.

Kemenkes mulai mengembangkan pelatihan untuk penggunaan dokter robot. Pelatihan yang dilakukan sejak Maret 2022 mulai melatih operator handal berkaitan dengan kontrol digital terhadap robot dokter yang jarak jauh.

Dalam pelatihannya, satu dokter dilatih dalam waktu 20 jam, di mana selama 2 jam per harinya mereka diharuskan untu menyelesaikan tugas-tugas yang ada di simulator. Kemenkes memberikan pelatihan dengan penyelesaian 14 tugas yang berkaitan dengan kontrol digital supaya dilakukan untuk melatih keterampilan tangan dan visual mata dokter.

Kemenkes memiliki harapan, sebanyak 40 dokter sudah mendapatkan pelatihan dalam program robot doker untuk operasi bedah dalam setahun. Sehingga senada dengan ungkapan Laksono Trisnantoro (2022), bahwa dukungan teknologi operasi dengan kontrol digital untuk bedah robot dokter jarak jauh nantinya dapat dilakukan di semua wilayah di Indonesia.

Tetapi, hambatan yang perlu direspon adalah berkaitan dengan jaringan. Reno Budiman (2022) menjelaskan bahwa dalam pemakaian robot dokter memerlukan jaringan yang baik. Dalam jangkauan telesurgery robot dokter tergantung pada kemampuan bandwidth dari telekomunikasinya. Perlu ada jaminan untuk jaringan stabil dalam penggunaan robot doker. Ketika keberadaan bandwidth-nya terjamin dengan baik dan stabil, maka bisa dilakukan operasi dengan kontrol digital. Sebagai contoh kasusnya, dokter operasinya berada di Jakarta sedangkan pasiennya di Maluku.

Untuk kelancaran dan keberhasilanya Reno menyebutkan bahwa memang memerlukan fasilitas bandwidth telekomunikasi yang baik dan stabil. Perkembangan teknologi yang membantu dalam ranah kesehatan ini menolong dalam pemerataan. Dukungan dari berbagai pihak dengan memunculkan inovasi di era digital perlu direspon bersama.

Kredit:

  • Yudha Adi Putra. 19 Juli 2022. Kontrol Digital dalam Pelayanan Robot Dokter. Disertakan pada Lomba Menulis Kreatif Nasional, AMIKOM 2022.
Bagikan artikel ini